Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang pada Februari 2025. Angka ini meningkat sebesar 83.450 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan ini terjadi seiring bertambahnya angkatan kerja sebanyak 3,67 juta orang, sehingga totalnya mencapai 153,05 juta orang. Dari jumlah tersebut, 145,77 juta orang sudah bekerja, sedangkan sisanya masih mencari pekerjaan.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 4,76%, sedikit menurun dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 4,82%. Penurunan ini terutama terjadi pada kelompok perempuan, sementara TPT laki-laki mengalami sedikit kenaikan.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat menjadi 70,60%, naik dari 69,80% pada tahun sebelumnya. TPAK laki-laki berada di angka 84,34%, dan perempuan 56,70%.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa peningkatan pengangguran disebabkan tidak semua angkatan kerja terserap pasar kerja, termasuk lulusan baru dan mereka yang baru aktif mencari kerja.
Tiga sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perdagangan, pertanian, dan industri pengolahan. Perdagangan mencatat penambahan tenaga kerja paling besar, diikuti pertanian dan industri.
Menteri Ketenagakerjaan menyatakan bahwa data ini akan digunakan untuk merumuskan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih tepat sasaran.