Aturan Unik di Sumatera Barat: Kearifan Lokal yang Masi...
Wamenkop UKM Resmikan UPTD PLUT Sumbar, Dorong Digitali...
7 Tips Sukses untuk Mengembangkan UMKM Anda
Cara Buat NPWP Online 2025 Melalui Coretax
Goa Batu Kapal: Keajaiban Geologi di Solok Selatan
Memperkenalkan Website Jual Rumah Meivra.com: Solusi Te...
Dijual Tanah Kebun 1 Patok – Lokasi Strategis & Sia...
Rp 60.000
Tanah 1 ha dijual di Sangir Balai Janggo
Rp 500.000
Rumah Siap Bangun Padang Utara
Rp 145.000.000
Kos Eklusif di Padang Aro
Rp 600.000

Pengangguran di Indonesia Meningkat Menjadi 7,28 Juta Orang

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang pada Februari 2025. Angka ini meningkat sebesar 83.450 orang dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan ini terjadi seiring bertambahnya angkatan kerja sebanyak 3,67 juta orang, sehingga totalnya mencapai 153,05 juta orang. Dari jumlah tersebut, 145,77 juta orang sudah bekerja, sedangkan sisanya masih mencari pekerjaan.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tercatat sebesar 4,76%, sedikit menurun dibandingkan Februari 2024 yang sebesar 4,82%. Penurunan ini terutama terjadi pada kelompok perempuan, sementara TPT laki-laki mengalami sedikit kenaikan.

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) meningkat menjadi 70,60%, naik dari 69,80% pada tahun sebelumnya. TPAK laki-laki berada di angka 84,34%, dan perempuan 56,70%.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa peningkatan pengangguran disebabkan tidak semua angkatan kerja terserap pasar kerja, termasuk lulusan baru dan mereka yang baru aktif mencari kerja.

Tiga sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah perdagangan, pertanian, dan industri pengolahan. Perdagangan mencatat penambahan tenaga kerja paling besar, diikuti pertanian dan industri.

Menteri Ketenagakerjaan menyatakan bahwa data ini akan digunakan untuk merumuskan kebijakan ketenagakerjaan yang lebih tepat sasaran.